ASUMSI DAN TANTANGAN PEMULIHAN EKONOMI GLOBAL DAN DOMESTIK PASCA PANDEMI

KRISIS ENERGI

Era Kehidupan normal pasca COVID-19 tidak secara otomatis perekonomian dunia kembali kepada kondisi pra pandemi. Perkembangan harga komoditas energi berada pada harga tinggi sepanjang tahun 2022. Harga minyak mentah mencapai 112 USD/barel (pertama kali menyentuh angka 100 USD sejak tahim 2014) pada kuartal II tahun 2022. Pada periode sama harga batubara mencapai 364 USD/ton, dan harga natural gas mencapai 7,51 USD/MMBTU (Million Standard Cubic Feet per Day).

KRISIS PANGAN DAMPAK EL NINO

Beberapa negara mengambil tindakan dini dalam mergatisipasi dampak el-nino yang berakhir dengan musim kemarau dan kekeringan panjang. Risiko utama dari fenomena alam tersebut adalah masalah pangan. India telah mengambil langkah melarang ekspor beras demi mempertahankan stok domestik. Mengingat India merupakan eksportir utama beras dunia, dikhawatirkan akan terjadi lonjakan harga beras di pasar internasional.

GEJOLAK GEOPOLITIK

Gejolak geopolitik yang ditunjukkan oleh perseteruan Rusia – Ukraina semakin melebarkan dampak bagi kondisi ekonomi global Rusia dan Ukraina bersama- sama menjadi produsen komoditas pangan dunia seperti jagung, gandum dan barley. Harga jagung telah mengalami kenaikan 14,5% dan gandum sebesar 12% sejak awal tahun 2022. Bahkan kedua negara tersebut adalah produsen gandum dunia dengan share 29% di pasar. Jika kondisi geopolitik tidak terjadi kondusifitasnya, maka Indonesia sebagai negara baglan rantat pasok ekonomi dunia, sedikit banyak akan mendapatkan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Script dan Ilustrasi: Alfian Isnan

Share via
Copy link